Puisi Terpendam : Gadis Tetangga

Gadis Tetangga


Ingatkah kamu
Bertahun-tahun lampau
Sewaktu kecil
Bagaimana kita bermain
Setiap hari?

Rasanya baru kemarin
Dunia anak-anak
dengan badut dan arum manis nya
Dan hari-hari yang seakan tiada akhir

Masih ingatkah kamu
Waktu kita bermain petak umpet
Dari jam empat sore hingga senja
Lalu kita duduk di berandara
Dan mendengarkan jangkrik
Serta menepuk nyamuk
Sambil mengobrolkan Cita-Cita
Mau menjadi apa kelak kalau seudah dewasa
Samapi ibu kita memanggil pulang

Dan Ingatkah kamu
Musim hujan saat air membasahi bumi
Berhari-hari lamannya
Dan kita menari-nari bersama-sama
Seperti orang gila
Atau waktu kita bermain
menyapu dedaunan
disepanjang jalan
Sampai terbentuk gundukan terbesar
Yang pernah ada di dunia
lalu kita melompat ke dalamnya

Atau mungkin waktu
Kita memetik kembang sepatu
Dari halaman tetangga?
dan haripun semakin berlalu
Sepeda kita tak lagi beroda empat
Dan kita pun bebas
Menjelajahi seluruh dunia
Pada senja hari
Asalkan kita tetap
Di jalan rumah kita

Tapi masa-masa itu diam-diam berlalu
dan kita tumbuh seperti anak lainnya
Hingga tiba suatu hari saat kita
Menggangap diri kita terlalu dewasa
Untuk bermain diantara pepohonan di malam bulan purnama...
Dan kalau aku bertemu denganmu sekarang
Kau telah mengalami perubahan yang tak dapat kujelaskan
Kau bagaikan anggrek yang terlalu cepat mekar

Hujan Februari
Dan wajahmu pucat hijau
Kau nampak sakit
Kulihat kau mencemberuti jalan
Lewat jendela kamar mu
Sudah jarang lagi kulihat kau tersenyum
Raut wajahmu tak mengisyaratkan kebahagianmu

Kau berbeda dengan dirimu yang dulu..
Semenjak mengenal cinta itu

Dan aku merindukan lagi Gadis tetanggaku yang dulu
Serta hari-hari penuh kenangan
Waktu aku berdiri diberandamu
dan menggedor pintu
Mengajakmu keluar untuk menyapa..
Sebuah petualangan senja

Maukah kau keluar bermain sekali lagi??
Karena aku selalu menunggumu...
....
...

Related Posts

Puisi Terpendam : Gadis Tetangga
4/ 5
Oleh